Saat ini, dunia perbankan di Indonesia mulai dinamis. Hal itu dibuktikan dengan semakin ketatnya persaingan yang terjadi antara bank lokal dengan bank asing. Adapun persaingan yang terjadi antara bank lokal dan bank asing sebagai berikut :
Yang pertama, banyaknya jumlah kantor cabang yang tersebar di seluruh Indonesia. Dengan semakin luasnya penyebaran kantor cabang suatu bank, maka bank tersebut dapat menarik jumlah nasabah yang belum memiliki simpanan di bank serta nasabah seperti pengusaha-pengusaha kecil yang memerlukan pinjaman kredit dari bank sebagai modal dari usaha yang dijalankannya. Selain meningkatkan jumlah nasabah, dengan banyaknya kantor cabang, maka bank tersebut pun dapat memperoleh kemudahan dalam melakukan pelayanan terhadap nasabah. Sebagai contoh, suatu nasabah yang berada di suatu daerah ingin melakukan transaksi bank, maka nasabah itu pun tidak perlu jauh-jauh untuk melakukan transaksi di bank pusat apabila bank tersebut memiliki cabang di daerah yang sama dengan nasabah itu berada. Hal itu dapat mempermudah nasabah dalam melakukan transaksi karena nasabah itu pun dapat menghemat waktu dan biaya yang digunakan dalam melakukan transaksi di bank. Dalam hal ini, bank lokal memiliki keunggulan karena sebagian bank lokal memiliki banyak kantor cabang yang tersebar di seluruh pelosok Indonesia sehingga bank lokal pun dapat menjaring nasabah di pelosok daerah di Indonesia. Sedangkan keberadaan bank asing hanya terdapat di kota-kota besar di Indonesia sehingga belum dapat menjaring nasabah di seluruh pelosok daerah di Indonesia.
Yang kedua, electronic banking yang mulai marak digunakan oleh bank-bank di Indonesia. Tiap-tiap bank berlomba untuk mempercanggih sistem electronic banking agar semakin memudahkan proses transaksi pada bank. Dengan semakin canggihnya electronic banking yang dimiliki maka transaksi yang dilakukan dapat lebih cepat dan mudah sehingga tidak membuang waktu dan biaya. Oleh karena itu, dengan adanya kemudahan tersebut, maka akan menarik nasabah untuk melakukan transaksi yang memiliki kecanggihan sistem electronic banking karena selain menghemat waktu dan biaya, nasabah pun tidak perlu datang dan mengantri ke bank untuk melakukan transaksi yang terjadi di bank. Walaupun bank asing yang lebih dulu mengembangkan sistem electronic banking, bank lokal saat ini pun tidak mau kalah dalam mengembangkan sistem electronic banking. Salah satunya adalah Bank Permata yang meyakini dapat bersaing dengan bank asing karena memiliki jaringan bank lokal yang kuat serta electronic banking yang lebih solid dibandingkan dengan bank asing.
Yang ketiga, teknik pemasaran dalam menarik nasabah juga membuat persaingan antara bank lokal dan bank asing semakin ketat. Dalam hal ini, teknik pemasaran yang dilakukan oleh bank asing lebih cerdas dibandingkan dengan bank lokal karena mereka hanya mencari nasabah yang berpotensi memiliki jumlah nominal rekening yang besar. Sedangkan sebagian besar bank lokal memiliki banyak nasabah dibandingkan dengan bank asing tetapi nasabah tersebut rata-rata hanya memiliki jumlah nominal yang kecil di rekening bank tersebut bahkan ada beberapa rekening kosong yang terdapat di bank lokal.
Yang keempat, sistem keamanan dalam melakukan transaksi dimana dalam hal ini bank asing memiliki keunggulan daripada bank lokal. Buktinya, saat ini masyarakat lebih menyukai untuk melakukan transaksi investasi di bank asing karena sistem keamanan bank asing lebih baik dan terjamin dibandingkan dengan bank lokal. Selain transaksi investasi, masyarakat pun lebih menyukai melakukan transaksi valuta asing di bank asing karena adanya jaminan keamanan tersebut juga adanya kemudahan dalam melakukan transaksi. Hal itu dikarenakan kecanggihan teknologi yang dimiliki oleh bank asing lebih unggul daripada bank lokal sehingga transaksi valuta asing yang dilakukan selain mudah juga lebih cepat serta menghemat waktu dan biaya.
Yang kelima, menurut kapanlagi.com, bank lokal maupun bank asing di Indonesia saat ini bersaing dalam mengembangkan bisnis pengelolaan kas (Cash Management) dimana dalam bisnis tersebut tiap bank bersaing untuk menjual solusi dalam penanganan aliran kas masuk dan keluar bagi nasabah yang termasuk pelanggan korporat. Sebagai contoh, seorang direktur keuangan yang mempunyai masalah dalam pendatanganan cek karena banyaknya cek yang membutuhkan waktu yang banyak dalam melakukan penandatangannya. Untuk mengatasi masalah tersebut, bank menawarkan solusi berupa produk yang mampu membuat cek secara elektronik, sehingga banyaknya cek sudah tidak menjadi hambatan lagi dan Direktur Keuangan tersebut pun tidak perlu membuang waktu untuk melakukan penandatangan cek. Oleh karena itu, dengan adanya jasa tersebut, para Direktur Keuangan pun dapat berkonsentrasi dalam melakukan aktivitas perusahaan.
Oleh karena itu, bank lokal harus berusaha keras agar tidak tergerus oleh semakin maraknya bank asing di Indonesia. Jika hal ini terus menerus terjadi, maka akan menjadi ancaman yang serius bagi kelangsungan bank lokal.
Sumber :
http://economy.okezone.com/
http://berita.kapanlagi.com/
http://www.gatra.com/
http://www.infobanknews.com/